Orang tua dari kebanyakan kita, sejak dahulu bilang: “Nak, sekolahlah yang tinggi, biar nanti segera bisa kerja (=alias jadi karyawan/pegawai)”. Jadilah kebanyakan orang bercita-cita menjadi karyawan/pegawai, karena identik dengan keamanan-kepastian dan terkesan ‘Priyayi ‘ . Tidak ada yang salah dengan menjadi karyawan, tetapi ternyata banyak masalah, kenapa? Tentu saja Anda yang karyawan (saya juga pengalaman 10 th jadi karyawan) pasti sudah tahu, umumnya:
1. Tidak puas dengan penghasilan,
2. Kenaikan karir dan kesejahteraan luambat,
3. Diatur-atur, tidak bisa mengatur waktu kita sendiri,
4. Kalo kita diberhentikan (entah karena perampingan/lainnya), tentu saja kita pusing harus cari kerja lagi.
Jadi karyawan = membesarkan bisnisnya orang lain. Seperti apa nasib kita sebagai karyawan 20 tahun lagi? Lihat mereka yang sudah bekerja 20 tahun jadi karyawan di situ, mereka seperti apa. SO..MARI BERBISNIS (Bukankah 9 dari 10 pintu rejeki adalah dari Bisnis?)
Memang idealnya kitalah yang punya bisnis, kita sendiri yang atur-atur, dan yang jelas kita yang memberi pekerjaan kepada orang lain. “Tetapi mau usaha/bisnis apa? Ndak punya cukup modal! Takut juga kalau gagal ! Wah…sudahlah..jadi karyawan saja…siapa tahu Boss berbaik hati menaikkan gaji.” Itulah yang paling umum dipikirkan oleh kebanyakan orang. Memangnya usaha meski perlu modal banyak? Harus pinter dulu, harus pengalaman dulu, harus punya waktu luang dulu, harus kaya dulu? Kapan mulainya kalau begitu? Kata Ippho Santosa (Penulis Best Seller: 7 Keajaiban rejeki), itu cara berpikir otak kiri, kalau mau sukses tidak pakai lama, pakai otak kanan, ndak usah urut, yang urut hanya tukang urut saja.
Apa sih bisnis yang modalnya kecil/tanpa
modal? Pasti hasilnya juga kecil ya? Bidang JASA! Kita bisa menjadi guru
privat, agen asuransi, bisnis jaringan/Network Distribution, bisnis on
line, makelar, dll. Tetapi pertimbangkan: 1. Seberapa besar potensinya,
2. Seberapa sulit bisa dipelajari dan dikembangkan, 3. Seberapa banyak
waktu yang dibutuhkan , 4. Adakah seorang Mentor yang mau membimbing,
5. Apakah bisnis tersebut semakin lama semakin ringan tetapi semakin
menghasilkan, atau justru membuat semakin habis waktu kita, 6. Adakah
nilai-nilai sosialnya? JANGAN TERTIPU DENGAN BANYAK TAWARAN YANG
JOR-JORAN…!
Begitu banyak tawaran sampai kita muak
untuk melihatnya, tapi benarkah ada tawaran yang layak kita
PERHITUNGKAN? Bisnis Kemitraan yang Riil, yang memenuhi kriteria di
atas. Anda boleh lewatkan yang lain, tapi saya yakin akan menyesal kalau
tidak mau melihat yang ini. Saya dan banyak teman sudah menjalankannya,
insyaallah halal, resmi, enjoy-happy, sangat sosial, dan penghasilan
sampai puluhan juta/bln bahkan ratusan juta/bln. Mau lihat? Silakan
lanjutkan bacaan Anda di blog ini.
Ditulis Oleh: DM R.Widodo, Apt. (Pengasuh Gold Family)
0 comments:
Post a Comment