Semua kita dilahirkan dari seorang
Wanita. Istri kita juga wanita, anak-anak kita mungkin juga wanita.
Jumlah penduduk kita didominasi oleh wanita dari pada pria.
Kini mereka terluka….dan terancam!
Korban berjatuhan…….bahkan setiap jam nyawa melayang
Ketika gunung merapi meletus dan gempa melanda
Ratusan orang meninggal…dan berjuta manusia begitu peduli
Tetapi 8000 lebih/th wanita Indonesia meninggal karena kanker Serviks
…………….siapa yang mau peduli?
Kanker Serviks datang tanpa pandang bulu…
Bukalah MATA HATI..untuk WASPADA
Berbagai media massa saat ini gencar
memberikan sosialisasi akan bahaya kanker serviks, karena penyakit ini
merupakan pembunuh pertama wanita Indonesia saat ini. Data Yayasan
Kanker Indonesia menyebutkan sedikitnya 1 wanita meninggal setiap jamnya
karena kanker serviks di Indonesia. Sebanyak 52 juta dari sekitar 115
juta perempuan Indonesia beresiko terkena kanker rahim (Serviks) karena
berbagai alasan, kata dr Djemi, SpoG dalam Seminar “ Deteksi Dini Kanker
Rahim dan Payudara pada Wanita”, di Palu Maret 2007 (Harian Analisa,
minggu 25/03/2007).
Gejala kanker servik ditandai dengan :
Perdarahan sesudah senggama/ coitus, keluar keputihan/ cairan encer dari
vagina terus menerus dan berbau, perdarahan sesudah menopause, keluar
cairan berbau dari vagina. Gejala-gejala ini seringkali tidak nampak di
stadium awal, dan lebih dari 70% penderita baru menyadari dan pergi ke
dokter setelah stadium yang parah.
Sebab yang pasti kanker serviks tidak
diketahui, tetapi faktor-faktor yang meningkatkan resikonya adalah:
Mulai hubungan seks usia muda(< 16 tahun), Berganti-ganti pasangan
seksual (bisa tertular human papilomma virus/HPV), Melahirkan
banyak anak, Kebiasaan merokok, Higiene seksual jelek dan paparan ZAT
KARSINOGENIK. Zat karsinogenik adalah zat yang dapat menimbulkan kanker,
bisa berasal dari makanan (pengawet, pewarna, perasa yang berbahaya),
maupun paparan yang MENEMPEL di bagian tubuh, salah satu yang harus
diwaspadai adalah pembalut wanita.
Di negara-negara maju sudah menjadi perbincangan hangat mengenai resiko penggunaan pembalut wanita. Penelitian di Amerika: The Tampon Safety and Research Act of 1999, H.R. 890. USA 1999 menyatakan “ Zat
dioxin dan serat sintetis yang terkandung dalam pembalut wanita dan
produk sejenis beresiko tinggi terhadap kesehatan wanita, termasuk
resiko terhadap kanker serviks, endometriosis, kanker ovarium, kanker
payudara, penurunan sistem kekebalan tubuh, radang pelviks, Toxic syok
syndrome, dan lain-lain”. Disebutkan disitu bahwa “Dioxin
adalah sebuah hasil sampingan dari proses bleaching (pemutihan) yang
digunakan pada pabrik kertas, termasuk pabrik pembalut wanita, tissue,
sanitary pad dan diaper (pembalut untuk anak-anak)”.
Dioxin adalah penyebutan untuk sekelompok senyawa dari Polychlorinate dibenzodioxin.
Zat ini dapat berasal dari alam: erupsi vulkanik dan kebakaran hutan,
atau dari bahan kimia. Sebagai zat karsinogenik (penyebab kanker) yang
oleh WHO digolongkan kelas satu (sangat berbahaya), dapat berefek pada:
masalah kulit, penyakit liver, penurunan imunitas, hormon, reproduksi
dan kesuburan.
Meskipun resiko kadar dioxin pada
pembalut wanita jumlahnya sangat kecil, tetapi harus diwaspadai karena:
permukaan kulit vagina lebih sensitif, masa paruh Dioxin 7-11 tahun
(Dibutuhkan lebih dari 50 tahun untuk menghilangkan semua dioxin dari
tubuh), wanita memakai pembalut dalam waktu lama (40-an tahun), tidak
ada pengawasan melekat terhadap bahan dan kandungan Dioxin pada
pembalut. Media-media yang menyiarkan fakta ini bisa dilihat lebih lengkap di kolom FAKTA di Blog ini.
Selain ancaman kanker serviks, yang
paling riil di derita mayoritas wanita saat ini adalah Nyeri haid,
keputihan, bau tidak sedap, iritasi,dan gatal. Masalah-masalah seperti
ini saat ini sering dianggap umum dan wanita malu menyampaikan kepada
orang lain termasuk suami. tetapi sebenarnya ini sesuatu yang tidak
normal. Bahkan kanker serviks pun awalnya yang sering nampak juga
keputihan saja.Mereka yang menggunakan kontrasepsi hormon seringkali
mengalami haid tidak teratur, atau bahkan tidak haid, inipun juga
sesuatu yang sebenarnya tidak normal (memang hormon dibuat tidak
normal).
Masalah
lainnya yang parah adalah endometriosis (penebalan dinding rahim),
kista dan myom. Seorang wanita bisa dikiret maupun dioperasi karena
penyakit ini, bahkan banyak juga yang sampai diambil rahimnya.
SO…SOLUSINYA?
Agar para wanita tercinta kita terhindar
dari bahaya kanker serviks dan derita-derita kewanitaan, perlu sekali
untuk menghindari faktor-faktor yang meningkatkan resiko terhadapnya.
Makanlah yang alami, pola hidup yang sehat, dan pakailah pembalut wanita
yang sehat yang terbuat dari kapas. Bukan hanya itu, kalau wajah,
rambut, dan kulit saja dirawat dengan baik meskipun memerlukan biaya
yang mahal, maka rahim dan organ kewanitaanpun lebih penting lagi untuk
di rawat. Saat ini sekitar 200.000 wanita (dari 90 juta wanita usia
subur di Indonesia) yang sadar sehat telah beralih menggunakan pembalut
yang bebas dioxin, 100% kapas, dan mengandung herbal untuk perawatan
rahim dan kewanitaan yang terkenal dengan pembalut AVAIL.
0 comments:
Post a Comment